HAKIKAT MANUSIA

Bab ini berisi tentang hakikat manusia yang dengan pendekatan-pendekatan serta alasan perlunya mengkaji hal ini.
Ada tiga alasan mengapa setiap mahasiswa dan orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan perlu mengkajinya,
1.bahwa bahasan tentang hakekat manusia mengantar pengkajinya untuk memiliki hikmah mengenai manusia.
2.Tujuan institusional atau tujuan yang utama adalah melahirkan tenaga kependidikan dalam berbagai posisi.
3.Masih terkait dengan alasan pertama dan kedua yaitu bahwa pandangan calon tenaga kependidikan tentang konsep manusia menentukan bagaimana ia memperlakukan manusia laion kemana manusia itu dibawa.

Pendidikan disini hanya digunakan untuk memanusiakan manusia,agar manusia menjadi berpendidikan dan menjadi lebih baik dibandingkan makhluk lainnya,karena makhluk yang paling tidak teratur kondisinya adalah manusia. Kalau pada binatang meski tumbuh, berkembang ,dan melakukan mobilitas,Maka Tuhan memberi sifat keadilan-Nya dengan perlakuan khusus pada manusia yaitu peraturan khusus dan juga terlahir tidak berdaya.
Peraturan khusus berupa kitab suci sedangkan terlahir tidak berdaya adalah mempunyai sifat dan perilaku berbeda dengan binatang.

Pandangan manusia sebagai makhluk rasional telah bertahun-tahun diyakini kebenarannya,bahkan telah pula menjadi asumsi dasar (basic assumption).Namun kita jaga seringkali melihat ketidak rasionalan manusia seperti menganggap suatu yang melanggar norma menjadi suatu hal biasa. Dimasyarakat kita juga mengenal istilah sex-behavior dan food behavior dalam kondisi terkontrol. Secara hukum kemasyarakatan kita sangat mengecam adanya gerakan seks bebas. Selain itu meskipun secara hukum sudah diizinkan (terikat perkawinan) masyarakat kita masih mengenal berbagai pantangan dalam kehidupan seks, misalnya tidak melakukan hubungan suami istri pada hari selasa kliwon,atau pantangan yang lain.
Begitu pula dengan makanan selain keterbatasan jumlah makanan dengan jumlah manusia yang ingin mengkonsumsinya,juga kita mengednal adanya pertabuan untuk jenis makanan tertentu seperti daging babi bagi orang muslim, daging sapi bagi sebagian masyarakat kudus dan lain-lain.